LAPORAN
HASIL OBSERVASI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Oleh: Nur Cahya Utama
NIM: 12103244041
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
Halaman Pengesahan
Laporan observasi sekolah Madrasah
Aliyah Negeri Gandekan Bantul
Jalan. Prof. Dr Suepomo SH Kotak pos
128 Bantul telp. 0274 367607
Nur Cahya Utama
NIM : 12103244041
Laporan ini ditulis untuk memenuhi
tugas Manajemen Pendidikan di lingkungan pendidikan
Bantul,
10 November 2012
Kepala
MAN Gandekan Bantul Penyusun
Drs.
Abdul Mujib, M.Pd.I Nur
Cahya Utama
NIP:
19581007 199203 1 001 NIM:
12103244041
Dosen / Pembimbing Manajemen
Pendidikan
Lia Yuliana, M.pd
NIP: 19810717 200501 2
Kata
Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
hidayah dan karunia-Nya sehingga laporan hasil observasi Manajemen
Pendidikan di lingkungan lembaga formal ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun sebagai tugas mandiri mata kuliah Manajemen
Pendidikan dari hasil
kegiatan observasi di MAN GANDEKAN BANTUL, YOGYAKARTA.
Namun, penulis
menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Allah
SWT, yang telah melancarkan segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh penulis.
2.
Bapak
Abdul Mujib, M.pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin kepada kami
untuk tempat beropservasi.
3.
Bapak
Adib Rifa’I, Selaku guru Sosiologi kelas XII dan bapak kurikulum MAN GANDEKAN
BANTUL yang telah bersedia meluangkan sedikit waktu untuk menjadi obyek
pengamatan sekaligus narasumber untuk opservasi.
4.
Ibu
Lia Yuliana, M.pd, selaku dosen Manajemen Pendidikan yang telah memerikan
beberapa pengerahan bagi kami.
5.
Bapak
Ibu orang tua kami yang telah memberikan semangat berupa material maupun
spiritual.
6.
Seluruh
teman-teman PLB-C angkatan 2012 yang telah memberikan masukan dan informasi,
juga kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-per satu.
Saran dan
kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi
ini karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak
kekurangan. Semoga laporan observasi ini memberi manfaat bagi pembacanya.
Yogyakarta, 2
November 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
·
Judul………………………………………………………………
·
Halaman
Pengesahan…………………………………………..
·
Kata
Pengantar…………………………………………………..
·
Daftar
Isi………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar
Belakang………………………………………………
b.
Tujuan
Observasi……………………………………………
c.
Sasaran
Observasi………………………………………….
d.
Manfaat
Observasi………………………………………….
BAB II KAJIAN TEORY
a.
Pengertian
Manajemen Pendidikan……………………….
b.
Aspek
Kegiatan Manajemen Pendidikan…………………
Ø
Struktur Program……………………………………….
Ø
Kalender pendidikan..................................................
Ø
Pembagian tugas guru..............................................
Ø Jadwal pelajaran………………………………………..
Ø Persiapan
mengajar atau satuan pelajaran…………
Ø Penyelenggaraan
evaluasi…………………………….
Ø Bentuk
buku raport……………………………………..
Ø Laporan
pendidikan…………………………………….
Ø Kegiatan
extra kulikuler………………………………..
BAB
III PENYAJIAN DATA
a.
Hasil
Observasi………………………………………….
BAB
IV SARAN dan KESIMPULAN
a.
Saran………………………………………………………
b.
Kesimpulan……………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dalam
era sekarang ini, perkembangan teknologi dan pendidikan semakin pesat. Hal ini
diakibatkan arus globalisasi dari beberapa maju seperti benua eropa dan benua
benua lain nya dibumi ini. Akan tetapi banyak kemajuan-kemajuan yang tidak
seimbang dengan prinsip yang ada. Pendidikan di bumi, khusus nya indonesia
semakin berkembang dan semakin pesat. Banyak nya pembangunan dan pengrekrutan
guru untuk sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas menjadi salah satu
bukti bahwa pendidikan di Indonesia semakin meningkat.
Akan
tetapi disisi baik, pasti ada sisi buruk. Salah satunya kurang tepat nya dalam
proses manajemen pendidikan. Banyak orang belum paham tentang ilmu ini,
dimungkinkan ilmu ini masih baru. Akan tetapi sebenarnya ilmu ini mirip atau
sama dengan akutansi.
Manajemen
pendidikan banyak membahas tentang program-program tentang per-manajemenan di
lingkungan pendidikan.
B.
Tujuan
Opservasi
1.
Sebagai tugas akhir semester yang diberikan oleh Dosen Manajemen Pendidikan kepada kami.
C. Sasaran Opservasi
Sasaran opservasi kami kepada lembaga pendidikan formal seperti Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Sekolah Mengengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah (MA). Dan salah satu alasan kami memilih Madrasah tersebut karena dekat dengan rumah tinggal kami.
D. Manfaat Observasi
Untuk mengetahui bagaimana sistem Manajemen Pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan. Serta sebagai penyelesaian tugas akhir yang diberikan oleh Dosen Manajemen Pendidikan. Selain itu juga untuk menambah variasi karya tulis berupa laporan. Dan mungkin bisa juga dapat untuk panduan untuk membuat karya tulis berupa laporan untuk mahasiswa lainnya.
BAB II
Kajian Teori
A.
Pengertian
Manajemen Pendidikan
Dalam
perkembangannya, ilmu di dunia ini berkembang pesat. Mulai dari ilmu tentang
alam, maupun tentang sosial. Tidak tekecuali tentang menajemen pendidikan. Ilmu
yang masih dianggap ‘baru’ oleh masyarakat sebenarnya sudah ada sejak lama.
Hanya dahulu disebut dengan ‘administrasi’ atau segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik
usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran
atau secara kecil-kecilan (Leonard D.
White) bisa juga segenap
proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
(The Liang Gie)
(The Liang Gie)
Manajenen pendidikan selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur
penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan (c)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah
menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu
dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah
dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi,
bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
Manajemen pendidikan juga dibagi
dua, yaitu dalam arti umum dan arti khusus. Dalam arti umum berarti ada dua
jenis, yaitu mikro dan makro. Mikro dapat diartikan sebagai kegiatan
didik-mendidik (pelaksanaan pendidikan).
Sedangakan Makro pendidikan sebagai kegiatan penyelenggaraan pendidikan
dan panutannya dengan berbagai prantara kemasyarakatan lainnya.
Dalam makna umum seperti ini,
sebagai pengaturan, penataan, penglolaan pendidikan seperti itulah istilah manajemen
pendidikan digunakan. Dan ini penting agar tidak terkesan bahwa manajemen
pendidikan harus dalam makna manajemen-aministratif.
Dalam arti Khusus pendidikan sebagai
satu kesatuan dan berkenaan dengan tugas pokok (fungsi) administator / manajer
(pimpinan) lembaga tersebut harus membuat program kerja kelembagaan. Jadi,
kunci pokoknya pada pembuatan dan pelaksanaan program kerja lembaga atau
organisasi
Sebagai contoh di sekolah-sekolah
adalah penerimaan murid baru (PMB). Ada kegiatan yang akan dilakukan (program)
kerja. Dan direncanakan dengan baik (planing). Selanjutnya dibuat kepanitiaan
(organizing) dan menunjuk petugas yang akan melaksanakannya (staffing)
selanjutnya dilakukan rapat koordinasi (directing and coordinating) kemudian
sambil PMB dilaksananakan dilakukakan pemantauaan (controlling)
B.
Aspek Kegiatan Manajemen Pendidikan
Berdasar dari pengamatan kami selama
opservasi di madrasah aliyah negeri gandekan bantul, maka berikut dapat
disajikan data yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran yang ada di lembaga
tersebut dengan sebelum dan sesudah proses pembelajaran tersebut.
Berikut data yang dimaksud oleh kami
1.
Struktur Program
2.
Kalender pendidikan
3.
Pembagian tugas guru
4.
Jadwal pelajaran
5.
Persiapan mengajar atau satuan pelajaran
6.
Penyelenggaraan evaluasi
7.
Bentuk buku raport
8.
Laporan pendidikan
9.
Kegiatan extra kulikuler
1.
Struktur Program
Struktur
program merupakan susunan bidang pelajaran menjadi pedoman
Dalam pelaksanaan kurikulum dalam
jenjang sekolah. MAN Gandekan Bantul mengacu pada program yang berlaku, yaitu
KTSP. Macam-macam progam dalam lembaga tersebut antara lain:
·
Program
pendidikan umum
Pendidikan dalam hal ini diberikan
kepada siswa yang mencakup pelajaran yang bersifat umum. Misalnya pelajaran Penjaskes,
Pkn, Seni Budaya dan Agama.
·
Program
pendidikan akademis
Pendidikan dalam hal ini diberikan
kepada siswa yang mencakup pelajaran akademis. Misalnya pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, pengetahuan alam, pengetahuan sosial.
·
Program
pendidikan ketrampilan
Program yang ditujukan untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada pada setiap siswa. Di Madrasah tersebut
antara lain ada ketrampilan Otomotif dan Tata Busana (TB)
2.
Kalender
pendidikan
Kalender pendidikan digunakan untuk
mengatur jadwal-jadwal untuk satu tahun yang akan datang dan sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dalam kalender pendidikan meliputi Mid
semester, semester awal, semester akhir, smpai dengan Ujian Nasional.
Di madrasah tersebut akan diadakan
Mid semester 3 bulan setelah siswa tersebut menginjak atau memasuki kelas baru.
Maksud dari menginjak adalah misal kelas satu naik ke kelas dua, kelas dua
masuk kelas tiga dan kelas 1 baru saja masuk di sekolah tersebut.
Untuk semester gasal dan genap
dilakukan enam bulan atau tiga bulan setelah Mid Semester.
3.
Pembagian
Tugas guru
a.
Pembagian
tugas mengajar
Pembagian tugas guru dilakukan
dengan rapat dengan komite sekolah dan diputuskan bersama-sama. kepala sekolah
juga menerapkan asas musyawarah mufakat.
Dalam pembagian tugas ini meliputi kemampuan, ketekunan, ketelitian dan latar
belakang asal lulusan.
b.
Pembagian
tanggung jawab extra kurikuler
Dalam hal ini, peran kepala sekolah sangat
penting. Karena harus melihat minat, kemampuan dan pengalaman. Dengan melihat
tiga aspek berikut diharapkan dapat menjadikan extrakulikuler menjadi lebih
bermakna, lancar dan memberikan hasil positif bagi siswa.
Contoh extrakulikuler di lingkungan Madrasah
cukup banyak. Mulai dari pramuka, olahraga (volly, Futsal, Basket, Bulu
tangkis, Tenis meja, silat dll) ada juga ketrampilan meliputi Perbengkelan,
stir mobil, KIR, Mading dll. Dan semua itu diampu oleh beberapa guru di
madrasah.
4.
Jadwal
pelajaran
Mandrasah menerapkan sistem yang
terbaru, yaitu guru mengajar 24jam selama satu minggu. 24jam diterapkan karena
adanya perintah dari pemerintah. Sistem nya pun sama seperti SMA lain didaerah
lain. Yaitu pembelajaran dimulai pada pukul 07:00 smpai dengan pukul 13:50 pada
setiap hari senin sampai dengan hari Kamis dan Sabtu. Dan pukul 11:00 khusus
untuk hari kamis. Sedangkan untuk istirahat pertama pukul 09:40 – 09:55 dan
istirahat kedua dimulai pukul 11:30-12:30. Istirahat ini digunakan untuk sholat
dan keperluan lain seperti makan dan mengerjakan tugas.
BAB III
Penyajian Data
2. Organisasi
Lembaga Pendidikan
a. Pengertian dan struktur organisasi
lembaga pendidikan
b. Jalur jenjang dan jenis lembaga pe
c. ndidikan
Jalur organisani pendidikan dalam madrasah ini
melalui berbagai sistem jalur. jalur dalam hal ini berlangsung mulai dari MAN –
KEMENAG Cab. Kabupaten (bantul) – KEMENAG Cab. Provinsi – KEMENAG Pusat.
Jenjang yang ada dalam madrasah tersebut
Setara atau setingkat dengan SMA/SMK. Jenis lembaga pendidikan dalam Madrasah juga berada dalam naungan
Kementrian Agama.
d. Kriteria
keberhasilan
Dalam hal pengembangan
kriteria keberhasialan lembaga pendidikan, madrasah mempunyai beberapa target,
salah satu nya yaitu dapat terserapnya lulusan Madrasah dilingkungan
masyarakat. Dalam hal ini, terserapnya adalah dapat diterima dengan berbagai
potensi atau pun bidangnya masing-masing.
Karena sebagian siswaa yang lulus dari madrasah memilih tidak
melanjutkan studi, tetapi memilih untuk bekerja.
Contoh yang lain dari
kriteria keberhasilan lembaga pendidikan adalah diterimanya siswa Madrash
diberbagai perguruan tinggi negeri , swasta, akademi, atau pun institut.
3. Manajemen
Kurikulum
a. Konsep
dasar kurikulum
b. Pengorganisasian
kurikulum
c. Ketatalaksanaan
kurikulum
d. Pengembangan
kurikulum
Pengembangan kurikulum yang ada
dimadrasah tersebut mengacu pada pengembangan kurikulum yang sudah ada dan
menyesuaikan dengan masyarakt yang sesuai serta beberapa potensi yang ada
dimadrasah.
4. Manajemen
peserta dididik
a.
Konsep dasar manajemen peserta didik
b.
Pencatatan data peserta didik
Pencatat peserta didik dalam madrasah ini adalah ketika awal tahun
ajaran baru dimulai atau pun saat ada peserta didik yang masuk maupun keluar
(mutasi). Dalam madrasah ada 2 mutasi, yang pertama mutasi masuk, dan kedua
mutasi keluar.
c.
Mutasi dan promosi peserta didik
mutasi masuk mutasi atau
perpindahan dari luar yang ingin masuk ke Madrasah. Akan tetapi tidak semua
dapat diterima. Dapat dilihat dulu dari raport yang pernah dimilikinya, apakah
pernah ada masalah atau pun tidak. Selain itu juga dilihat dari daerah asal,
apakah masih dalam satu propinsi atau pun tidak. Jika masih dlam satu area
provinsi maka tidak dapat mutasi masuk dan itu telah menjadi ketentuan dari
pihak madrasah.
Mutasi keluar dalam mutasi
ini pihak sekolah mengembalikan siswa kepada orang tua atau wali dengan
berbagai alasan atau sebab. Misalnya karena adanya kasus dari siswa yang
bersangkutan yang menyebabkan madrasah mengambil tindakan tegas dengan
memutasikan siswa tersebut. Ada juga pemutasian dari pihak sekolah karena didasarkan
pindah tempat atau factor ekonomi yang agak memberatkan dari pihak wali atau
orangtua.
Dalam promosi hal ini
madrasah sering mengirimkan beberapa anggota osis serta guru ke sebagian SMP
yang ada disekitar madrasah pada akhir tahun ajaran dengan tujuan agar siswa
SMP tsb dapat tertarik ke madrasah tersebut. Juga dalam bentuk promosi tidak
langsung seperti Bakti Sosial atau pun Bakti Ramadhan.
d. Layanan
khusus
Layanan-layanan khusus di
Madrash mungkin sama dengan sekolah-sekolah lain yaitu dengan ada nya Bimbingan
Konseling (BK) atau pun Bimbingan P (BP)
5.
manajemen tenaga kependidikan
a. pengertian
dan jenis-jenis tenaga kependidikan
b.
pengertian tenaga kependidikan
Pengadaan
tenaga kependidikan didalam madrasah tersebut adalah pengadaan tenaga
kependidikan yang telah diatur oleh kemenag pusat dan provnsi. Jadi madrasah
tidak dapat mementukan sendiri jika ingin mengangkat atau memutus sepihak
tenaga kependidikan. Harus melalui provinsi dan pusat.
c. Pengangkatan
dan penempatan tenaga kependidikan
Pengangkatan
dan penempatan dalam hal ini madrash
juga tidak dapat berbuat apa-apa, karena sekalilagi madrasah itu berada dalam
posisi terendah, jadi yang berkuasa dalam pengaangkatan dan penempatan ialah
dari pusat bekerjasama dengan provinsi. Akan tetapi guru melalui madrash dapt
mengajukan berupa GTT jika ada lowongan
d. Pembinaan
dan pengembangan tenaga kependidikan .
Pembinaan
dalam madrash ini berlangsung dalam
1tahun 4kali yang dilakukan dari provinsi setempat. Dan aj juga Beberapa pengawas
berasal dari daerah kabupaten itu sendiri . penilaian yang diujikan antara lain
berupa kinerja dari guru tersebut, serta beberapa aspek lain
e. Pemberhentian
tenaga kependidikan
Pemberhentian
tenaga kerja dalam madrasah ini juga melalui atasan. Dalam hal ini atasan
tersebut adalah Kemenag kabupaten berlanjut kepada kemenag profinsi dan dikaji
atau diputuskan olek kemenag pusat.
6. Manajement
fasilitas pendidikan
a. Pengertian
dan jenis jenis fasilitas pendidikan
Manajemen fasilitas adalah segenap
proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan. Pendayagunaan dan
pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif adan efisien.
b. Pengadaan
fasillitas pendidikan
Pengadaan beberapa
fasilitas yang dibutuhkan dalam madrasah adalah pemerintah berdasar keperluan.
Dalam hal ini maksd na adalah madrasah mengajukan proposal yang berisi
keperluan-keperluan yang dibutuhkan dalam menunjang sarana dan prasarana proses
pembelajaran. Sebagai contoh madrasah
membutuhkan computer, LCD, Kipas dan lain-lain. Maka madrasah membuat semacam
laporan / proposal yang ditujukan kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah
tersebut ialah depag pusat. Dan keperluan keperluan tersebut akan ‘cair’ dalam
satu tahun kemudian.
c. Pendayagunaan
dan pemeliharaan fasilitas pendidikan
Pendayagunaan
dalam lingkup madrasah diatur atau pun diawasi oleh Wakil Kesiswaan (waka)
bagian sarana dan prasarana, turut juga oleh bagian Tata Usaha (TU) dan
sesluruh warga madrasah.
d.
Penghapusan
fasilitas pendidikan
Penghapusan fasilitaas
madrasah adalah ketika fasilitas itu sudah kurang berguna atau pun sudah
terlalu tua. Dalam hal ini pemerintah juga ikut campur tangan dalam
penghapsusan fasilitas madrash. Akan tetapi juga sering kali barang atau
fasilitas tersebut dihibhkan kepada lembaga formal atau pun non formal yang
lain.
e.
Pelaporan
data fasilitas pendidikan
Sedangkan pelaporan data
fasilitas yang dimiliki oleh madrasah juga kepada pemerintah setempat dengan
berupa laporan-laporan yang falid.
7. Manajement
pembiayaan pendidikan
a. Konsep
dasar pembiayaan pendidikan
Terdapat beberapa asas
serta menurut para ahli, yaitu:
Asas
Plafond - Anggaran belanja tidak boleh melebihi jumlah
tertinggi dari standar yang ditentukan.
Asas
Pengeluaran -
Pengeluaran anggaran pembelanjaan harus sesuai dengan pada anggaran yang telah
ditetapkan
.
Asas
Tidak langsung -
ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung
untuk keperluan pengeluaran.
Menurut
Nanang Fatah - menurut pada
human capital, sumber daya manusia merupakan modal terpenting dalam
melaksanakan pembangunan disetiap negara.
Kreteria
Keberhasilan - disiplin
ilmu yang mengkaji tentang pembiayaan pendidikan disebut juga sebagai ekonomi
pendidikan.
b. Pengadaan
fasilitas pendidikan
Sumber-sumber
pembiayaan madrasah ini berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Madrasah. DIPA berlaku hanya satu tahun dan informasi satuan-satuan terukur,
yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran.
Sumber-saumber lain yaitu dari komite madrasah
dan juga dari wali siswa. Bias juga melalui sumber-sumber yang dapat dipercaya.
c. Perencanaan anggaran dn belanja lembaga
pendidikan
Perencanaan anggaran dan belanja dalam
madarasah ini diperbaharui setiap tahun karena tiap tahun berbeda dangan
tahun-tahun yang dulu. Dan diatur dalam Rancangan Anggaran Belanja Madrasah
yang dilakukan pertahun secara berkala.
d. Pelaksanaan anggaran pendidikan
Pelaksanaan anggaran dalam lembaga madrasah ini
melalui atau diajaukan kepada kanwil dan akan akan diadakan evaluasi dan bisa
adanya perubahan dalam RABPM Perubahan.
e. Pengawasan pembiayaan pendidikan
Pengawasan pembiayaan dalam madrasah melalui
Badan Penyidik Keuangan Negara (BPKP) dalam setiap kesempatan secara mendadak
dan juga dilakukan oleh Irjen pengawas dari luar dalam bentuk sidak yang juga
secara mendadak. Pengawasan juga dilakukan oleh guru maupun staff yang ada
didalam madrasah tersebut sevara jujur dan trasparan.
8. Manajement hubungan lembaga
a. Konsep
dasar hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
Jenis
kegiatan yang madrasah dengan masyarakat adalah Bakti Sosial yang dilakukan
oleh OSIS kepada suatu desan yang memang perlu memerlukan bantuan secara
logistik maupun non logistic misalnya berupa pengajian atau lomba anak-anak.
Selain itu madrasah juga menyalurkan Zakat Fitrah dan daging kurban dengan
konsep pndaftaran. Dalah hal ini maksd nya adalah, madrasah menerima surat dari
perseorangan atau kelompok desa yang akan mendapatkan zakat maupun daging
korban tersebut.
b. Jenis-jenis kegiatan hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat
Tidak Cuma itu saja, akan tetap juga ada
Praktek Industri (PI) yang bekerja sama dengan bengkel atau lembaga yang dapat
menjalin suatu hubungan masyarakat luas. Bakti Ramadhan juga menjadi suatu
agenda yang selalu hadir tiap tahun. Bakti ramadhan adalah slah satu hubungan
masyarakat yang diadakan saat sebelum ramadhan tiba. Biasanya berupa pembesihan
masjid, pengajian, lomba dan pemberian kenang-kenangan kepada pengurus masjid
tersebut.
c. Bentuk kerjasama lembaga pendidikan dengan
masyarakat
Beberapa jenis kerjasama antara madrasah dengan
lembaga dimasyarakat adalah dengan Memorandum
Of Understanding (MoU) Praktek Industri (PI) yang dalam pelaksanaan nya
madrasah mengirimkan siswa berbakat dalam bidangnya masing-masing untuk bekerja
dalam suatu perusahaan tersebut yang telah dispakati atau bekerja sama.
Ada juga MoU dengan perguruan tinggi negeri sebagai contoh
UNY, UIN dan UGM serta perguruan tinggi swasta sebagai contoh UMY, UAD dan UST.
Madrasah akan mengirimkan siswa nya yang dianggap berprestasi dalam segala hal,
mulai dari Akademik dan Non akademik. Madrasah juga melakukan kerjasama dengan
kepolisian sektor maupun polda.
d. Peningkatan dan pendayagunaan partisipasi masyarakat
Dalam hal peningkatan dan pendaya gunaan perisipasi
masyakarat, madrasah selalu bersama berpendapat dengan Komite madrasah, jadi
madrasah selalu mengikut sertakan Komite dalam hal peningkatan dan
pendayagunaan partisipasi masyarakat.
9. Ketatalaksanaan lembaga pendidikan
a. Konsep dasar dan fungsi ketatalaksanaan lembaga pendidikan
Konsep dasar yang mendasari tentang supervisi pendidikan di
madrasah tersebut ialah melalui madrash dan provinsi yang bekerjasama dalam
prosedur penataan ketatatlaksanan lembaga pendidikan.
b. Prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan
Dari segi sistem informasi manajement lembaga pendidikan
dimadrasah, masih menggunakan sistem ‘kroyokan’ dalam arti satu manajemen bisa
ditangani atau diurusi oleh beberapa guru atau karyawan. Bisa dikatakan tidak
bekerja sendiri-sendiri.
Dari jenis-jenis supervisi yang ada dimadrasah antara lain
adalah administrasi yang dikelola oleh TU bagian administrasi yang dilaporkan
tiap bulan atau tiap rapat anggota komite sekolah, yang bertujuan untuk
mengetahui dana yang masuk maupun keluar yang ada
dimandrasah tersebut. Selain itu juga ada pelaksanana
pembelajaran dikelas yang diatur oleh jadwal yang telah diterapkan dan
guru-yang mengajar sesuai dengan kulrikulum yang sudah ada dan disepakati.
Teknik-teknik yang ada dimadrasah tersebut cukup banyak
antara lain teknik Individual, yang artinya Supervisi datang ke kelas langsung
saat guru tersebut sedang melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Supervisi
datang langsung dengan dadakan (tanpa pemberitahuan) atau dengan memberitahu
guru sebelumnya, jadi guru bisa bersiap-siap dan juga atas permintaan guru itu
sendiri.
Selain itu juga ada Teknik supervisi secara kelompok, artinya
teknik-teknik yang dilakukan oleh supervisi kepada guru-guru dalam suatu
kelompok. Teknik-teknik ini penerepannya antara lain melalui pertemuan
orientasi dan penyesuaian bagi guru atau pengajar baru. Selain itu juga pertemuan
dala rapat guru baik secara rutin maupun insidental. Juga dapat bertukar
pengalaman antar guru dalam sebuat pertemuan yang sudah dipersiapkan atau
direncanakan.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
A.
Kesimpulan
Dari kegiatan opservasi kami di Madrasah
Aliyah Negeri Gandekan Bantul kami dapat mengetahui beberapa point-point
tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen peserta
didik, manajemen tenaga kependidikan, manajemen fasilitas pendidikan, manajemen
pembiayaan pendidikan, manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat,
ketatalaksanaan lembaga pendidikan, kepemimpinan dan supervisi pendidikan.
Selain itu, kami juga dapat mengetahui
seberapa jauh atau majunya sekolah tersebut khusus nya tentang manajemen pendidikan.
B.
Saran
Kami semua sangat berharap kepada lembaga
pendidikan khususnya dalam manajemen pendidikan agar dibenahi untuk sistem yang
kurang dan mempertahankan atau meningkatkan sistem yang sudah termasuk kategori
bagus atau baik agar tercipta nya keselarasan atau keseimbangan dalam kegiatan
akademik ataupun non akademik.
Kami
sebagai mahasiswa yang masih awam dalam membuat laporan opservasi, maka kami
memohon saran dan kritik nya serta bimbingannya dalam proses pembelajaran agar
dapat mencapai kelayakan suatu bahan untuk dijadikan sebuah laporan.
Daftar
Pustaka
Diambil dari Internet http://belajarpsikologi.com/pengertian-manajemen-pendidikan/ pada tanggal 02 Desember 2012 pukul
18:40
Amirin, tatang M.2011. manajemen pendidikan hal 10-12 .yogyakarta:
UNY Perss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar