Selasa, 01 Januari 2013


LAPORAN HASIL OBSERVASI
                   MANAJEMEN PENDIDIKAN     

                                                                        
Oleh: Nur Cahya Utama
NIM: 12103244041

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012


Halaman Pengesahan

Laporan observasi sekolah Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul
Jalan. Prof. Dr Suepomo SH Kotak pos 128 Bantul telp. 0274 367607

Nur Cahya Utama
NIM : 12103244041

Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas Manajemen Pendidikan di lingkungan pendidikan

                                                                                                            Bantul, 10 November 2012

Kepala MAN Gandekan Bantul                                                                                  Penyusun

Drs. Abdul Mujib, M.Pd.I                                                                                 Nur Cahya Utama
NIP: 19581007 199203 1 001                                                                         NIM: 12103244041



Dosen / Pembimbing Manajemen Pendidikan

Lia Yuliana, M.pd
NIP: 19810717 200501 2
Kata Pengantar

         Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan hidayah dan karunia-Nya sehingga laporan hasil observasi Manajemen Pendidikan di lingkungan lembaga formal ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun sebagai tugas mandiri mata kuliah Manajemen Pendidikan dari hasil kegiatan observasi di MAN GANDEKAN BANTUL, YOGYAKARTA.
Namun, penulis menyadari laporan ini tidak dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik tanpa  bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Allah SWT, yang telah melancarkan segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh penulis.
2.    Bapak Abdul Mujib, M.pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin kepada kami untuk tempat beropservasi.
3.    Bapak Adib Rifa’I, Selaku guru Sosiologi kelas XII dan bapak kurikulum MAN GANDEKAN BANTUL yang telah bersedia meluangkan sedikit waktu untuk menjadi obyek pengamatan sekaligus narasumber untuk opservasi.
4.    Ibu Lia Yuliana, M.pd, selaku dosen Manajemen Pendidikan yang telah memerikan beberapa pengerahan bagi kami.
5.    Bapak Ibu orang tua kami yang telah memberikan semangat berupa material maupun spiritual.
6.    Seluruh teman-teman PLB-C angkatan 2012 yang telah memberikan masukan dan informasi, juga kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-per satu.

Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan laporan observasi ini karena penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Semoga laporan observasi ini memberi manfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, 2 November 2012
Penulis


DAFTAR ISI

·         Judul………………………………………………………………
·         Halaman Pengesahan…………………………………………..
·         Kata Pengantar…………………………………………………..
·         Daftar Isi………………………………………………………….



BAB I PENDAHULUAN
a.    Latar Belakang………………………………………………
b.    Tujuan Observasi……………………………………………
c.    Sasaran Observasi………………………………………….
d.    Manfaat Observasi………………………………………….



BAB II KAJIAN TEORY
a.    Pengertian Manajemen Pendidikan……………………….
b.    Aspek Kegiatan Manajemen Pendidikan…………………
Ø  Struktur Program……………………………………….
Ø  Kalender pendidikan..................................................
Ø  Pembagian tugas guru..............................................
Ø  Jadwal pelajaran………………………………………..
Ø  Persiapan mengajar atau satuan pelajaran…………
Ø  Penyelenggaraan evaluasi…………………………….
Ø  Bentuk buku raport……………………………………..
Ø  Laporan pendidikan…………………………………….
Ø  Kegiatan extra kulikuler………………………………..






BAB III PENYAJIAN DATA
a.    Hasil Observasi………………………………………….



BAB IV SARAN dan KESIMPULAN
a.    Saran………………………………………………………
b.    Kesimpulan……………………………………………….



DAFTAR PUSTAKA















BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
            Dalam era sekarang ini, perkembangan teknologi dan pendidikan semakin pesat. Hal ini diakibatkan arus globalisasi dari beberapa maju seperti benua eropa dan benua benua lain nya dibumi ini. Akan tetapi banyak kemajuan-kemajuan yang tidak seimbang dengan prinsip yang ada. Pendidikan di bumi, khusus nya indonesia semakin berkembang dan semakin pesat. Banyak nya pembangunan dan pengrekrutan guru untuk sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas menjadi salah satu bukti bahwa pendidikan di Indonesia semakin meningkat.
            Akan tetapi disisi baik, pasti ada sisi buruk. Salah satunya kurang tepat nya dalam proses manajemen pendidikan. Banyak orang belum paham tentang ilmu ini, dimungkinkan ilmu ini masih baru. Akan tetapi sebenarnya ilmu ini mirip atau sama dengan akutansi.
            Manajemen pendidikan banyak membahas tentang program-program tentang per-manajemenan di lingkungan pendidikan.



B.    Tujuan Opservasi

1.  Sebagai tugas akhir semester yang diberikan oleh Dosen Manajemen                     Pendidikan kepada kami.


C.   Sasaran Opservasi

     Sasaran opservasi kami kepada lembaga pendidikan formal seperti Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) /
Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Sekolah Mengengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah (MA). Dan salah satu alasan kami memilih Madrasah tersebut karena dekat dengan rumah tinggal kami.



D.   Manfaat Observasi

      Untuk mengetahui bagaimana sistem Manajemen Pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan. Serta sebagai penyelesaian tugas akhir yang diberikan oleh Dosen Manajemen Pendidikan. Selain itu juga untuk menambah variasi karya tulis berupa laporan. Dan mungkin bisa juga dapat untuk panduan untuk membuat karya tulis berupa laporan untuk mahasiswa lainnya.



















BAB II
Kajian Teori


A.    Pengertian Manajemen Pendidikan

            Dalam perkembangannya, ilmu di dunia ini berkembang pesat. Mulai dari ilmu tentang alam, maupun tentang sosial. Tidak tekecuali tentang menajemen pendidikan. Ilmu yang masih dianggap ‘baru’ oleh masyarakat sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya dahulu disebut dengan ‘administrasi’ atau segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan (Leonard D. White) bisa juga segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
(
The Liang Gie)
            Manajenen pendidikan selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
            Manajemen pendidikan juga dibagi dua, yaitu dalam arti umum dan arti khusus. Dalam arti umum berarti ada dua jenis, yaitu mikro dan makro. Mikro dapat diartikan sebagai kegiatan didik-mendidik (pelaksanaan pendidikan).  Sedangakan Makro pendidikan sebagai kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan panutannya dengan berbagai prantara kemasyarakatan lainnya.
            Dalam makna umum seperti ini, sebagai pengaturan, penataan, penglolaan pendidikan seperti itulah istilah manajemen pendidikan digunakan. Dan ini penting agar tidak terkesan bahwa manajemen pendidikan harus dalam makna manajemen-aministratif.



            Dalam arti Khusus pendidikan sebagai satu kesatuan dan berkenaan dengan tugas pokok (fungsi) administator / manajer (pimpinan) lembaga tersebut harus membuat program kerja kelembagaan. Jadi, kunci pokoknya pada pembuatan dan pelaksanaan program kerja lembaga atau organisasi
            Sebagai contoh di sekolah-sekolah adalah penerimaan murid baru (PMB). Ada kegiatan yang akan dilakukan (program) kerja. Dan direncanakan dengan baik (planing). Selanjutnya dibuat kepanitiaan (organizing) dan menunjuk petugas yang akan melaksanakannya (staffing) selanjutnya dilakukan rapat koordinasi (directing and coordinating) kemudian sambil PMB dilaksananakan dilakukakan pemantauaan (controlling)



B.    Aspek Kegiatan Manajemen Pendidikan
            Berdasar dari pengamatan kami selama opservasi di madrasah aliyah negeri gandekan bantul, maka berikut dapat disajikan data yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran yang ada di lembaga tersebut dengan sebelum dan sesudah proses pembelajaran tersebut.
            Berikut data yang dimaksud oleh kami
1.    Struktur Program
2.    Kalender pendidikan
3.    Pembagian tugas guru
4.    Jadwal pelajaran
5.    Persiapan mengajar atau satuan pelajaran
6.    Penyelenggaraan evaluasi
7.    Bentuk buku raport
8.    Laporan pendidikan
9.    Kegiatan extra kulikuler








1.    Struktur Program
            Struktur program merupakan susunan bidang pelajaran menjadi pedoman
Dalam pelaksanaan kurikulum dalam jenjang sekolah. MAN Gandekan Bantul mengacu pada program yang berlaku, yaitu KTSP. Macam-macam progam dalam lembaga tersebut antara lain:


·         Program pendidikan umum
            Pendidikan dalam hal ini diberikan kepada siswa yang mencakup pelajaran yang bersifat umum. Misalnya pelajaran Penjaskes, Pkn, Seni Budaya dan Agama.

·         Program pendidikan akademis
            Pendidikan dalam hal ini diberikan kepada siswa yang mencakup pelajaran akademis. Misalnya pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, pengetahuan alam, pengetahuan sosial.

·         Program pendidikan ketrampilan
            Program yang ditujukan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada setiap siswa. Di Madrasah tersebut antara lain ada ketrampilan Otomotif dan Tata Busana (TB)


2.    Kalender pendidikan
            Kalender pendidikan digunakan untuk mengatur jadwal-jadwal untuk satu tahun yang akan datang dan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dalam kalender pendidikan meliputi Mid semester, semester awal, semester akhir, smpai dengan Ujian Nasional.
            Di madrasah tersebut akan diadakan Mid semester 3 bulan setelah siswa tersebut menginjak atau memasuki kelas baru. Maksud dari menginjak adalah misal kelas satu naik ke kelas dua, kelas dua masuk kelas tiga dan kelas 1 baru saja masuk di sekolah tersebut.
            Untuk semester gasal dan genap dilakukan enam bulan atau tiga bulan setelah Mid Semester.


3.    Pembagian Tugas guru
a.    Pembagian tugas mengajar
            Pembagian tugas guru dilakukan dengan rapat dengan komite sekolah dan diputuskan bersama-sama. kepala sekolah juga menerapkan  asas musyawarah mufakat. Dalam pembagian tugas ini meliputi kemampuan, ketekunan, ketelitian dan latar belakang asal lulusan.

b.    Pembagian tanggung jawab extra kurikuler
      Dalam hal ini, peran kepala sekolah sangat penting. Karena harus melihat minat, kemampuan dan pengalaman. Dengan melihat tiga aspek berikut diharapkan dapat menjadikan extrakulikuler menjadi lebih bermakna, lancar dan memberikan hasil positif bagi siswa.
       Contoh extrakulikuler di lingkungan Madrasah cukup banyak. Mulai dari pramuka, olahraga (volly, Futsal, Basket, Bulu tangkis, Tenis meja, silat dll) ada juga ketrampilan meliputi Perbengkelan, stir mobil, KIR, Mading dll. Dan semua itu diampu oleh beberapa guru di madrasah.


4.    Jadwal pelajaran
            Mandrasah menerapkan sistem yang terbaru, yaitu guru mengajar 24jam selama satu minggu. 24jam diterapkan karena adanya perintah dari pemerintah. Sistem nya pun sama seperti SMA lain didaerah lain. Yaitu pembelajaran dimulai pada pukul 07:00 smpai dengan pukul 13:50 pada setiap hari senin sampai dengan hari Kamis dan Sabtu. Dan pukul 11:00 khusus untuk hari kamis. Sedangkan untuk istirahat pertama pukul 09:40 – 09:55 dan istirahat kedua dimulai pukul 11:30-12:30. Istirahat ini digunakan untuk sholat dan keperluan lain seperti makan dan mengerjakan tugas.






BAB III
Penyajian Data


2.    Organisasi Lembaga Pendidikan
a.    Pengertian dan struktur organisasi lembaga pendidikan
b.    Jalur jenjang dan jenis lembaga pe
c.    ndidikan
            Jalur  organisani pendidikan dalam madrasah ini melalui berbagai sistem jalur. jalur dalam hal ini berlangsung mulai dari MAN – KEMENAG Cab. Kabupaten (bantul) – KEMENAG Cab. Provinsi – KEMENAG Pusat. Jenjang  yang ada dalam madrasah tersebut Setara atau setingkat dengan SMA/SMK. Jenis lembaga pendidikan  dalam Madrasah juga berada dalam naungan Kementrian Agama.
d.    Kriteria keberhasilan
Dalam hal pengembangan kriteria keberhasialan lembaga pendidikan, madrasah mempunyai beberapa target, salah satu nya yaitu dapat terserapnya lulusan Madrasah dilingkungan masyarakat. Dalam hal ini, terserapnya adalah dapat diterima dengan berbagai potensi atau pun bidangnya masing-masing.  Karena sebagian siswaa yang lulus dari madrasah memilih tidak melanjutkan studi, tetapi memilih untuk bekerja.
Contoh yang lain dari kriteria keberhasilan lembaga pendidikan adalah diterimanya siswa Madrash diberbagai perguruan tinggi negeri , swasta, akademi, atau pun institut.

3.    Manajemen Kurikulum
a.    Konsep dasar kurikulum
b.    Pengorganisasian kurikulum
c.    Ketatalaksanaan kurikulum



d.    Pengembangan kurikulum
            Pengembangan kurikulum yang ada dimadrasah tersebut mengacu pada pengembangan kurikulum yang sudah ada dan menyesuaikan dengan masyarakt yang sesuai serta beberapa potensi yang ada dimadrasah.


4.    Manajemen peserta dididik
a.            Konsep dasar manajemen peserta didik
b.            Pencatatan data peserta didik
            Pencatat peserta didik  dalam madrasah ini adalah ketika awal tahun ajaran baru dimulai atau pun saat ada peserta didik yang masuk maupun keluar (mutasi). Dalam madrasah ada 2 mutasi, yang pertama mutasi masuk, dan kedua mutasi keluar.
c.            Mutasi dan promosi peserta didik
mutasi masuk mutasi atau perpindahan dari luar yang ingin masuk ke Madrasah. Akan tetapi tidak semua dapat diterima. Dapat dilihat dulu dari raport yang pernah dimilikinya, apakah pernah ada masalah atau pun tidak. Selain itu juga dilihat dari daerah asal, apakah masih dalam satu propinsi atau pun tidak. Jika masih dlam satu area provinsi maka tidak dapat mutasi masuk dan itu telah menjadi ketentuan dari pihak madrasah.
Mutasi keluar dalam mutasi ini pihak sekolah mengembalikan siswa kepada orang tua atau wali dengan berbagai alasan atau sebab. Misalnya karena adanya kasus dari siswa yang bersangkutan yang menyebabkan madrasah mengambil tindakan tegas dengan memutasikan siswa tersebut. Ada juga pemutasian dari pihak sekolah karena didasarkan pindah tempat atau factor ekonomi yang agak memberatkan dari pihak wali atau orangtua.
Dalam promosi hal ini madrasah sering mengirimkan beberapa anggota osis serta guru ke sebagian SMP yang ada disekitar madrasah pada akhir tahun ajaran dengan tujuan agar siswa SMP tsb dapat tertarik ke madrasah tersebut. Juga dalam bentuk promosi tidak langsung seperti Bakti Sosial atau pun Bakti Ramadhan.




d.    Layanan khusus
Layanan-layanan khusus di Madrash mungkin sama dengan sekolah-sekolah lain yaitu dengan ada nya Bimbingan Konseling (BK) atau pun Bimbingan P (BP)

5.            manajemen tenaga kependidikan
a.    pengertian dan jenis-jenis tenaga kependidikan
b.    pengertian tenaga kependidikan
            Pengadaan tenaga kependidikan didalam madrasah tersebut adalah pengadaan tenaga kependidikan yang telah diatur oleh kemenag pusat dan provnsi. Jadi madrasah tidak dapat mementukan sendiri jika ingin mengangkat atau memutus sepihak tenaga kependidikan. Harus melalui provinsi dan pusat.

c.    Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan
            Pengangkatan dan penempatan  dalam hal ini madrash juga tidak dapat berbuat apa-apa, karena sekalilagi madrasah itu berada dalam posisi terendah, jadi yang berkuasa dalam pengaangkatan dan penempatan ialah dari pusat bekerjasama dengan provinsi. Akan tetapi guru melalui madrash dapt mengajukan berupa GTT jika ada lowongan

d.    Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan  .
            Pembinaan  dalam madrash ini berlangsung dalam 1tahun 4kali yang dilakukan dari provinsi setempat. Dan aj juga Beberapa pengawas berasal dari daerah kabupaten itu sendiri . penilaian yang diujikan antara lain berupa kinerja dari guru tersebut, serta beberapa aspek lain

e.    Pemberhentian tenaga kependidikan
            Pemberhentian tenaga kerja dalam madrasah ini juga melalui atasan. Dalam hal ini atasan tersebut adalah Kemenag kabupaten berlanjut kepada kemenag profinsi dan dikaji atau diputuskan olek kemenag pusat.


6.      Manajement fasilitas pendidikan
a.    Pengertian dan jenis jenis fasilitas pendidikan
            Manajemen fasilitas adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan. Pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif adan efisien.

b.    Pengadaan fasillitas pendidikan
Pengadaan beberapa fasilitas yang dibutuhkan dalam madrasah adalah pemerintah berdasar keperluan. Dalam hal ini maksd na adalah madrasah mengajukan proposal yang berisi keperluan-keperluan yang dibutuhkan dalam menunjang sarana dan prasarana proses pembelajaran. Sebagai contoh  madrasah membutuhkan computer, LCD, Kipas dan lain-lain. Maka madrasah membuat semacam laporan / proposal yang ditujukan kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah tersebut ialah depag pusat. Dan keperluan keperluan tersebut akan ‘cair’ dalam satu tahun kemudian.
c.    Pendayagunaan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan
            Pendayagunaan dalam lingkup madrasah diatur atau pun diawasi oleh Wakil Kesiswaan (waka) bagian sarana dan prasarana, turut juga oleh bagian Tata Usaha (TU) dan sesluruh warga madrasah.
d.    Penghapusan fasilitas pendidikan
Penghapusan fasilitaas madrasah adalah ketika fasilitas itu sudah kurang berguna atau pun sudah terlalu tua. Dalam hal ini pemerintah juga ikut campur tangan dalam penghapsusan fasilitas madrash. Akan tetapi juga sering kali barang atau fasilitas tersebut dihibhkan kepada lembaga formal atau pun non formal yang lain.
e.    Pelaporan data fasilitas pendidikan
Sedangkan pelaporan data fasilitas yang dimiliki oleh madrasah juga kepada pemerintah setempat dengan berupa laporan-laporan yang falid.

7.    Manajement pembiayaan pendidikan
a.    Konsep dasar pembiayaan pendidikan




            Terdapat beberapa asas serta menurut para ahli, yaitu:

                       Asas Plafond                           -  Anggaran belanja tidak boleh melebihi jumlah tertinggi dari standar yang ditentukan.

                       Asas Pengeluaran                   - Pengeluaran anggaran pembelanjaan harus sesuai dengan pada anggaran yang telah ditetapkan
.
                       Asas Tidak langsung               - ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk keperluan pengeluaran.

                       Menurut Nanang Fatah           - menurut pada human capital, sumber daya manusia merupakan modal terpenting dalam melaksanakan pembangunan disetiap negara.

                       Kreteria Keberhasilan             - disiplin ilmu yang mengkaji tentang pembiayaan pendidikan disebut juga sebagai ekonomi pendidikan.
                       

b.    Pengadaan fasilitas pendidikan
Sumber-sumber pembiayaan madrasah ini  berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Madrasah. DIPA berlaku hanya satu tahun dan informasi satuan-satuan terukur, yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran.
Sumber-saumber lain yaitu dari komite madrasah dan juga dari wali siswa. Bias juga melalui sumber-sumber yang dapat dipercaya.

c.    Perencanaan anggaran dn belanja lembaga pendidikan
Perencanaan anggaran dan belanja dalam madarasah ini diperbaharui setiap tahun karena tiap tahun berbeda dangan tahun-tahun yang dulu. Dan diatur dalam Rancangan Anggaran Belanja Madrasah yang dilakukan pertahun secara berkala.




d.    Pelaksanaan anggaran pendidikan
Pelaksanaan anggaran dalam lembaga madrasah ini melalui atau diajaukan kepada kanwil dan akan akan diadakan evaluasi dan bisa adanya perubahan dalam RABPM Perubahan.

e.    Pengawasan pembiayaan pendidikan
Pengawasan pembiayaan dalam madrasah melalui Badan Penyidik Keuangan Negara (BPKP) dalam setiap kesempatan secara mendadak dan juga dilakukan oleh Irjen pengawas dari luar dalam bentuk sidak yang juga secara mendadak. Pengawasan juga dilakukan oleh guru maupun staff yang ada didalam madrasah tersebut sevara jujur dan trasparan.


8.    Manajement hubungan lembaga
a.     Konsep dasar hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
 Jenis kegiatan yang madrasah dengan masyarakat adalah Bakti Sosial yang dilakukan oleh OSIS kepada suatu desan yang memang perlu memerlukan bantuan secara logistik maupun non logistic misalnya berupa pengajian atau lomba anak-anak. Selain itu madrasah juga menyalurkan Zakat Fitrah dan daging kurban dengan konsep pndaftaran. Dalah hal ini maksd nya adalah, madrasah menerima surat dari perseorangan atau kelompok desa yang akan mendapatkan zakat maupun daging korban tersebut.

b.    Jenis-jenis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
Tidak Cuma itu saja, akan tetap juga ada Praktek Industri (PI) yang bekerja sama dengan bengkel atau lembaga yang dapat menjalin suatu hubungan masyarakat luas. Bakti Ramadhan juga menjadi suatu agenda yang selalu hadir tiap tahun. Bakti ramadhan adalah slah satu hubungan masyarakat yang diadakan saat sebelum ramadhan tiba. Biasanya berupa pembesihan masjid, pengajian, lomba dan pemberian kenang-kenangan kepada pengurus masjid tersebut.



c.    Bentuk kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat
Beberapa jenis kerjasama antara madrasah dengan lembaga dimasyarakat adalah dengan Memorandum Of Understanding (MoU) Praktek Industri (PI) yang dalam pelaksanaan nya madrasah mengirimkan siswa berbakat dalam bidangnya masing-masing untuk bekerja dalam suatu perusahaan tersebut yang telah dispakati atau bekerja sama.
Ada juga MoU dengan perguruan tinggi negeri sebagai contoh UNY, UIN dan UGM serta perguruan tinggi swasta sebagai contoh UMY, UAD dan UST. Madrasah akan mengirimkan siswa nya yang dianggap berprestasi dalam segala hal, mulai dari Akademik dan Non akademik. Madrasah juga melakukan kerjasama dengan kepolisian sektor maupun polda.

d.    Peningkatan dan pendayagunaan partisipasi masyarakat
Dalam hal peningkatan dan pendaya gunaan perisipasi masyakarat, madrasah selalu bersama berpendapat dengan Komite madrasah, jadi madrasah selalu mengikut sertakan Komite dalam hal peningkatan dan pendayagunaan partisipasi masyarakat.

9.    Ketatalaksanaan lembaga pendidikan

a.    Konsep dasar dan fungsi ketatalaksanaan lembaga pendidikan          
Konsep dasar yang mendasari tentang supervisi pendidikan di madrasah tersebut ialah melalui madrash dan provinsi yang bekerjasama dalam prosedur penataan ketatatlaksanan lembaga pendidikan.

b.    Prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan
Dari segi sistem informasi manajement lembaga pendidikan dimadrasah, masih menggunakan sistem ‘kroyokan’ dalam arti satu manajemen bisa ditangani atau diurusi oleh beberapa guru atau karyawan. Bisa dikatakan tidak bekerja sendiri-sendiri.





Dari jenis-jenis supervisi yang ada dimadrasah antara lain adalah administrasi yang dikelola oleh TU bagian administrasi yang dilaporkan tiap bulan atau tiap rapat anggota komite sekolah, yang bertujuan untuk mengetahui dana yang masuk maupun keluar yang ada
dimandrasah tersebut. Selain itu juga ada pelaksanana pembelajaran dikelas yang diatur oleh jadwal yang telah diterapkan dan guru-yang mengajar sesuai dengan kulrikulum yang sudah ada dan disepakati.
Teknik-teknik yang ada dimadrasah tersebut cukup banyak antara lain teknik Individual, yang artinya Supervisi datang ke kelas langsung saat guru tersebut sedang melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Supervisi datang langsung dengan dadakan (tanpa pemberitahuan) atau dengan memberitahu guru sebelumnya, jadi guru bisa bersiap-siap dan juga atas permintaan guru itu sendiri.
Selain itu juga ada Teknik supervisi secara kelompok, artinya teknik-teknik yang dilakukan oleh supervisi kepada guru-guru dalam suatu kelompok. Teknik-teknik ini penerepannya antara lain melalui pertemuan orientasi dan penyesuaian bagi guru atau pengajar baru. Selain itu juga pertemuan dala rapat guru baik secara rutin maupun insidental. Juga dapat bertukar pengalaman antar guru dalam sebuat pertemuan yang sudah dipersiapkan atau direncanakan.














BAB VI
Kesimpulan dan Saran


A.    Kesimpulan

     
      Dari kegiatan opservasi kami di Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul kami dapat mengetahui beberapa point-point tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen tenaga kependidikan, manajemen fasilitas pendidikan, manajemen pembiayaan pendidikan, manajemen hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat, ketatalaksanaan lembaga pendidikan, kepemimpinan dan supervisi pendidikan.
      Selain itu, kami juga dapat mengetahui seberapa jauh atau majunya sekolah tersebut khusus nya tentang manajemen pendidikan.


B.    Saran

      Kami semua sangat berharap kepada lembaga pendidikan khususnya dalam manajemen pendidikan agar dibenahi untuk sistem yang kurang dan mempertahankan atau meningkatkan sistem yang sudah termasuk kategori bagus atau baik agar tercipta nya keselarasan atau keseimbangan dalam kegiatan akademik ataupun non akademik.
Kami sebagai mahasiswa yang masih awam dalam membuat laporan opservasi, maka kami memohon saran dan kritik nya serta bimbingannya dalam proses pembelajaran agar dapat mencapai kelayakan suatu bahan untuk dijadikan sebuah laporan.


     



Daftar Pustaka

Diambil dari Internet http://belajarpsikologi.com/pengertian-manajemen-pendidikan/ pada tanggal 02 Desember 2012 pukul 18:40

Amirin, tatang M.2011. manajemen pendidikan hal 10-12 .yogyakarta: UNY Perss



Tidak ada komentar: